Digitize atau mendigitalkan sesuatu berarti mengubahnya dari analog ke digital. Misalnya, sinyal audio analog yang diterima oleh mikrofon didigitalkan ketika direkam oleh komputer. Komputer harus mendigitalkan input analog karena mereka adalah perangkat digital dan tidak dapat memproses informasi analog.
Rekaman digital dibuat dengan mengambil sampel data analog, biasanya dengan kecepatan beberapa ribu hertz per detik. Misalnya, audio CD didigitalkan menggunakan laju sampel 44,1 kilohertz (kHz). Itu berarti sinyal analog diambil sampelnya sebanyak 44.100 kali setiap detik. Semakin besar tingkat pengambilan sampel, semakin baik kualitas (atau lebih tinggi fidelitas) dari file digital.
Data analog didigitalkan menggunakan perangkat yang disebut ADC atau "analog-to-digital converter." Ini mungkin kotak yang berdiri sendiri atau hanya sebuah chip kecil di dalam komputer. Saat mengonversi audio atau video profesional dari analog ke digital, penting untuk menggunakan ADC berkualitas tinggi untuk mempertahankan karakter rekaman aslinya. Kebalikan dari ADC adalah DAC, yang mengubah data digital menjadi analog.
Sejak digitalisasi mengambil sampel kecil sinyal analog, hasilnya adalah perkiraan data asli. Oleh karena itu data analog sebenarnya lebih akurat daripada data digital. Namun, selama laju pengambilan sampel yang cukup tinggi digunakan, manusia menganggap audio dan video digital sebagai aliran informasi analog yang stabil. Karena komputer dapat mengedit data digital dan menyalin file digital tanpa kehilangan kualitas, sebagian besar media saat ini dibuat dan disimpan dalam format digital.